Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Cicak termasuk binatang yang diperintahkan untuk dibunuh. Karenanya
dagingnya haram dimakan. Dan setiap hewan yang dagingnya haram dimakan maka
kotorannya adalah najis. Ini kaidah menurut sebagian ulama, namun tidak
mendapat kesepakatan para ulama. Sebagian mereka yang lain menganggap kotoran
cicak adalah suci. Karena asal sesuatu itu mubah dan suci sehingga ada dalil
kuat yang menerangkan najisnya. Dan menurut mereka tidak ada satu dalil yang
secara jelas menunjukkan najisnya kotoran cicak.
Jikapun kotoran cicak
adalah najis, namun jumlahnya itu sangat sedikit dan sulit dihindari sehingga
dimaafkan. Sebagaimana darah nyamuk yang dipukul saat menempel dibaju, maka itu
dimaafkan karena sedikitnya. Maka saat kotoran cicak itu jatuh di bak mandi,
air di dalamnya tetap suci. Terlebih, -seperti air yang di
dalamnya jumlahnya banyak yang mana kotoran tersebut tidak sampai merubah bau,
rasa, dan warnanya. Karenanya ia tetap pada kesuciannya. RasulullahShallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ إِلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ وَلَوْنِهِ
"Sesungguhnya benda najis tidak merubah air
menjadi najis kecuali ia sampai merubah bau, rasa, dan warnanya." (HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah al-Bahili)
Kotoran cicak yang
jatuh di bak air Antum tidak sampai menajiskan airnya. Sehingga airnya tetap
suci dan menyucikan. Anda boleh berwudhu dan mandi dari sana. Jika ingin
membersihkan cukuplah Antum ambil kotorannya dan buang. Jangan buang semua air
di dalamnya, karena itu perbuaran tabzir, menyia-nyiakan sesuatu. Dan
menyia-nyiakan sesuatu termasuk perbuatan setan.
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
(QS. Al-Isra': 26-27) Wallahu Ta'ala
A'lam.
Artikel
PurWD/vos-islam.com, dipublish ulang dan disesuaikan oleh
http://www.afutuhnews.blogspot.com
Artikel :
http://www.alfutuhnews.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar