Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
yang menganugerahkan kepada kita berbagai nikmat-nikmat-Nya. Shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Kami mengajak untuk tetap bersyukur
atas karunia Allah dan nikmat-nikmat-Nya yang tak bisa dihitung satu persatunya
karena saking banyaknya. Apapun kondisi kita, walau belum punya rumah sendiri,
masih mendapatkan banyak nikmat, yang terbesar dan teraggung nikmat din (iman
dan Islam). Terlebih kalau kita perhatikan, banyak orang yang untuk mengontrak
saja tidak mampu, sehingga mereka lebih memilih tinggal di pinggir jalan,
kolong jembatan, atau tempat lainnya. Dan semoga Allah memberikan kelapangan
rizki sehingga bisa membeli rumah sendiri, karena salah satu unsur kebahagiaan
hidup di dunia adalah memiliki tempat tinggal yang lapang.
Siapa yang menempati rumah baru, maka
disunnahkan untuk berdoa saat memulai untuk menempatinya, yaitu:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ
اللَّهِ
التَّامَّاتِ
مِنْ
شَرِّ
مَا
خَلَقَ
A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min
Syarri Maa Khalaq
"Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang
diciptakan-Nya."
Hal itu seperti yang diriwayatkan Imam
Muslim, dari Khaulah binti Hakim Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: AKu
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ
قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ
شَرِّ مَا
خَلَقَ لَمْ
يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ
مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
"Siapa yang singgah di suatu
tempat, lalu ia membaca: A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri
Maa Khalaq (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna
dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya) maka tak ada sesuatupun yang
membahayakannya sehingga ia beranjak dari tempatnya tersebut." (HR. Muslim)
Hadits ini mencakup tinggal dengan
niatan untuk meninggalkannya (mampir/singgah) seperti musafir (orang dalam
perjalanan), begitu juga berlaku bagi orang yang menempati satu rumah untuk
bermukim (tinggal) di situ, baik itu milik sendiri atau bukan.
Begitu juga dianjurkan untuk membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
"Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepadaMu kebaikan rumah yang aku masuki dan kebaikan rumah yang aku
tinggalkan, dengan menyebut Nama Allah aku masuk dan dengan menyebut nama Allah
aku keluar dan kepada Allah, Rabb kami, kami bertawakkal." ((HR. Abu Dawud
no. 4432, al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir no. 3378. al-Albani mensahihkan
sanadnya dalam as-Shahihah no. 225 dan dinilainya sahih dalam Sahih al-Jami’
no. 839, namun dilemahkan olehnya dalam Dha’if Sunan Abi Dawud no. 1086,
sedangkan Abdul Qadir al-Arna’uth menghasankannya, sebagaimana dalam Raudhat
al-Muhadditsin no. 4579. Disebutkan juga oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkarnya,
no. 58, beliau mengatakan sebagai hadits hasan)
Atau membaca basmalah
(Bismillah) saat memasukinya, seperti yang ditunjukkan oleh hadits berikut:
عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ
الشَّيْطَانُ لَا
مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا
عَشَاءَ وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ
الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَإِذَا لَمْ
يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ
أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
"Dari Jabir bin Abdullah bahwa
dia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Apabila seseorang
hendak masuk rumahnya kemudian dia berzikir kepada Allah ketika masuk dan
ketika akan menyantap makanan maka syaitan akan mengatakan -kepada
pengikutnya-, ‘Kalian tidak bisa tidur di sini dan tidak pula mendapatkan
bagian makanan’. Kemudian apabila dia memasuki rumahnya namun tidak berzikir
kepada Allah ketika masuknya maka syaitan akan berkata, ‘Kalian bisa menginap
malam ini’. Dan apabila dia tidak berzikir kepada Allah ketika menyantap
makanan maka syaitan akan mengatakan, ‘Kalian bisa menginap dan makan di
sini.’.” (HR. Muslim)
Hanya saja kedua dzikir/doa di atas
tidak khusus saat memasuki rumah untuk pertama kali, tapi dibaca oleh seseorang
setiap ingin memasuki rumanya sesudah bepergian. Juga dianjurkan untuk
membacakan Al-Qur'an di rumah tersebut, khususnya surat al-Baqarah untuk
mengusir syetan dan melindungi rumah dari gangguan mereka.
Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ
الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ
الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ
سُورَةُ الْبَقَرَةِ
"Jangan kadikan rumah kalian
seperti kuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat
al-Baqarah di dalamnya."
Semua yang dijelaskan di atas tidak ada
bedanya, baik rumah tersebut miliknya sendiri atau bukan seperti ngontrak,
menyewa, dipinjami. Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar