Tapi tidak habis pikir juga ya, terkadang sinetron yang judul dan
alurnya bernafaskan Islam tapi dari segi pakaian yang di kenakan jauh dari
judul dan tema cerita. Malah menyimpang, banting setir kekiri dan tidak balik
lagi. Memang benar kutipan diatas, “Sinetron bernafaskan Islam”, berarti
nafasnya doang yang Islam, tetapi jasad dan jiwanya masih di pertanyakan.
Fenomena ini yang membuat kerudung beralih fungsi, yang awalnya sebagai
penutup aurat wanita, karena perubahan jaman berubah fungsi menjadi penghias
diri atau penutup kepala. Memang, dengan perubahan fungsi ini banyak wanita
yang awalnya tidak berkerudung atau anti berkerudung mau mencoba memakainya. Tapi
tetap ada wanita yang bersikeras belum mau berkerudung dengan alasan, “Belum
siap mental atau ntar aja deh kalau sudah tua dan ada lagi yang beralasan dengan
lucunya mengatakan bahwa pakaian muslimah itu identik dengan pakaian mahal”
Tidak hanya sampai disitu, kerudung gaul dipadukan dengan T-sirt ketat
dan legging menjadi trend ter Up to date yang ada di Indonesia saat ini.
Dan semua kombinasi pakaian tadi membentuk lekak-lekuk tubuh si pemakai, yang
tujuannya mungkin, “Walaupun berkerudung, tapi sexy” gitu loch.... Setiap tempat, baik di
pasar, kantor, kampus, jalanan atau di mana pun pakaian seperti itu sudah tidak
asing lagi di mata kita.
Berkerudung tapi telanjang
“Berkerudung tapi telanjang”, mungkin tiga kata itu yang menggambarkan
keadaan saat ini.
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang siksanya belum pernah
saya lihat sebelumnya (1) kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang
digunakan memukul orang (ialah penguasa yang zalim) (2) wanita yang berpakaian
tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang untuk membuat maksiat.
Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, padahal bau surga
itu tercium sejauh perjalanan yang panjang “ (HR. Muslim).
Dengan keadaan ini, kerudung yang di syariatkan oleh agama Islam terus
tersingkirkan, dan dianggap kolot, sampai orang yang masih menggunakannya
dianggap aneh, tidak gaul dan terpinggirkan. Padahal dengan memakai kerudung
yang benar sesuai dengan syariat lebih menguntungkan si pengguna.
Allah swt. berfirman :
“Hai Nabi
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya”. Yang
demikian itu supaya mereka mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab : 59)
Sering sekali kita jumpai, seorang wanita berkerudung tapi masih memamerkan
lekuk tubuh mereka yang membuat lawan jenis semakin penasaran oleh hal itu.
Padahal memamerkan perhiasan tubuh untuk umum sangat dilarang oleh Islam.
Allah swt. berfirman :
“Hendaklah
mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah
mereka menampakan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah
menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka atau putra-putra suami mereka,
saudara-saudara mereka atau putra saudara-saudara mereka atau wanita-wanita
Islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman agar kamu beruntung” (QS. An-Nur : 31)
Aurat itu ibarat “dagangan”, Semakin dagangan itu ditutupi dan
dirahasiakan, harganya pastilah semakin mahal. Begitu juga aurat, Semakin
ditutupi semakin tinggilah harga diri si wanita tersebut.
Hidup itu pilihan, mati adalah kepastian. Mau pilih jadi MURAHAN atau jadi MAHAL dan Terhormat….! Tinggal Pilh. (Red. Fajar Iswanto)
0 komentar:
Posting Komentar