Oleh : Fajar Iswanto
Alhamdulillah. Segala
puji bagi Allah serta shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan
keluarganya dan para pengikutnya yang baik hingga hari kiamat.
Sebagian pemuda
begitu khawatir untuk menikah karena khawatir dalam hal rizki. Padahal saat ini
ia telah berpenghasilan cukup, sudah bisa ditakar ia dapat menghidupi seorang
istri. Namun begitulah, kekhawatiran demi kekhawatiran terus menghantuinya
sehingga ia pun mengulur waktu untuk segera menikah. Padahal janji Allah itu
pasti, Dia akan mencukupi kita jika kita miskin. Karena kita harus yakin bahwa
Allah-lah pemberi rizki setelah kita melakukan usaha.
Ayat yang bisa
menjadi renungan adalah firman Allah Ta’ala,
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu
yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. An Nuur: 32).
Di antara tafsiran
Surat An Nur ayat 32 di atas adalah: jika kalian itu miskin maka Allah yang
akan mencukupi rizki kalian. Boleh jadi Allah mencukupinya dengan memberi sifat
qona’ah (selalu merasa cukup) dan boleh jadi pula Allah mengumpulkan dua rizki
sekaligus (Lihat An Nukat wal ‘Uyun). Jika miskin saja, Allah akan cukupi
rizkinya, bagaimana lagi jika yang bujang sudah berkecukupan dan kaya?
Dari ayat di atas,
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
التمسوا الغنى في النكاح
“Carilah
kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.” (Lihat
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim mengenai tafsir ayat di atas). Lihatlah
pemahaman cemerlang dari seorang Ibnu Mas’ud karena yakin akan janji Allah.
Disebutkan pula dalam
hadits bahwa Allah akan senantiasa menolong orang yang ingin menjaga kesucian
dirinya lewat menikah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tiga golongan yang
pasti mendapat pertolongan Allah. Di antaranya,
وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ
“… seorang yang menikah karena
ingin menjaga kesuciannya.” (HR. An Nasai no. 3218, At Tirmidzi no. 1655. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ahmad bin Syu’aib Al Khurasani An Nasai
membawakan hadits tersebut dalam Bab “Pertolongan Allah bagi orang yang nikah
yang ingin menjaga kesucian dirinya”. Jika Allah telah menjanjikan demikian,
itu berarti pasti. Maka mengapa mesti ragu?
Patut
dipahami
Allah memberi rizki
tanpa ada kesulitan dan sama sekali tidak terbebani. Ath Thohawi rahimahullah
dalam matan kitab aqidahnya berkata, “Allah itu Maha Pemberi Rizki dan sama
sekali tidak terbebani.” Seandainya semua makhluk meminta pada Allah, Dia akan
memberikan pada mereka dan itu sama sekali tidak akan mengurangi kerajaan-Nya
sedikit pun juga. Dalam hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,
يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ
“Wahai
hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan
serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku,
kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan
mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang
menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu
Dzar Al Ghifari).
Mengenai
hadits ini, Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
“Hadits ini memotivasi setiap makhluk untuk meminta pada Allah dan meminta
segala kebutuhan pada-Nya.” (Jaami’ul
‘Ulum wal Hikam, 2: 48)
Dalam hadits
dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«
إِنَّ اللَّهَ قَالَ لِى أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ ». وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَمِينُ اللَّهِ مَلأَى لاَ يَغِيضُهَا سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُذْ خَلَقَ السَّمَاءَ وَالأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِى يَمِينِهِ »
“Allah
Ta’ala berfirman padaku, ‘Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak
(memberikan ganti) kepadamu.’ Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Pemberian Allah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang
walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, sudah berapa
banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? Sesungguhnya
apa yang ada di Tangan Allah tidak pernah berkurang karenanya."
(HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no.
993).
Ibnu Hajar Al Asqolani
rahimahullah berkata, “Allah sungguh Maha
Kaya. Allah yang memegang setiap rizki yang tak terhingga, yakni melebihi apa
yang diketahui setiap makhluk-Nya.” (Fathul
Bari, 13: 395)
Dengan merenungkan
hal ini, semoga Allah memberi taufik pada Anda yang masih ragu untuk menikah
untuk segera menuju pelaminan. Berusahalah dalam mengais rizki dan tawakkal
pada Allah, niscaya akan selalu ada jalan keluar. Barangkali di awal nikah atau
ingin beranjak, Anda akan penuh rasa khawatir atau merasa berat dalam hidup.
Namun jika Anda yakin terhadap hal di atas, niscaya kekhawatiran akan beralih
menjadi percaya dan rizki pun akan datang dengan mudah, asalkan berusaha dan
terus bekerja demi menghidupi keluarga. Later on ... Trust in the promise of
Allah! Believe and always believe.
Wallahu waliyyut
taufiq.
Artikel www.rumaysho.com,
dipublish ulang oleh www.alfutuhnews.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar