Hotpants, sejenis
celana super pendek, atau kalau mau di artikan perkata (Hot = Panas Pants = Celana + Hotpants = Celana Panas) kini
bukan hanya dikenakan wanita saat ke
kamar mandi atau rehat di ranjang. Hotpants belakangan ini menjadi trend di
kalangan wanita muslimah, tidak hanya dikenakan dalam suasana informal, tapi
juga dalam ruang-ruang formal. Hotpants seolah menjadi pakaian kebesaran wanita
abad ini. Tidak ber-hotpants ria, akan dicap sebagai wanita yang tidak
mengikuti perkembangan zaman. Kata anak muda, nggak gaul banget, getooh loch!.
Inilah realita dan
fenomena yang kian mengakar di masyarakat.
Betapa Hotpants bak jamur di musim hujan. Atau lebih tepatnya, virus
budaya yang meracuni perilaku dan gaya hidup generasi muda Islam, disadari atau
tanpa disadari. Lihatlah betapa massif-nya fashion seronok tak senonoh itu
terbalut melingkupi tubuh-tubuh wanita muslimah di sejumlah kota-kota besar.
Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur’an
“Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung”. (Q.S.
AN NUR : 31)
Daya betot hotpants
tak mengenal usia, mulai dari pelajar SMP, SMA, Mahasiswa, hingga ibu rumah
tangga sampai-sampai nenek-nenek ikutan berhotpants ria. Bayangkan,hotpants
merajalela di pasar tradisonal, mall-mall, di jalan-jalan, di panggung-panggung
hiburan, di layar kaca, di majalah-majalah, bahkan ironisnya lagi Hotpants
dikenakan saat reoni, kondangan, hingga mengambil raport anak di sekolah. Di
Jakarta, seorang guru marah besar, dan mengusir orang tua (perempuan) yang
mengenakan celana pendek jenis Hotpants saat penerimaan raport. Dimana etika
dan kesopanan budaya ketimuran bangsa ini yang katanya santun?
Bayangkan, anak ABG
(anak baru gede) tiba-tiba menjadi idola para cowok di kampungnya. Bak
selebritis dadakan, setiap kali melintas, dia selalu dibuntuti puluhan cowok
dikarenakan pakaian atas bawah ala kadarnya alias kekurangan bahan. Kalau sudah
begini apakah kita bisa membedakan mana pelacur atau bukan pelacur.
Memang semua tidak
terlepas dari peran orang tua yang selalu mendidik ahklak anak-anaknya.
Fenomena yang terjadi terkadang terbalik, si orang tua bukannya malu melihat anaknya
bertingkah seperti PELACUR tapi merasa bangga dengan anaknya yang cantik jelita
bak putri turun dari kayangan. Ancur dunia...!
Saya pernah bertanya
kepada orang tua yang anaknya suka berhotpants ria dimana pun ia berada.
“Gak risih apa buk
lihat Bunga (bukan nama asli) pergi-pergi dengan pakaian seperti itu”
“Namanya juga lagi
trend mas, saya juga sebagai orang tua harus mengikuti jaman dong mas. Lagian
cari uang juga buat anak, biarlah mereka senang yang penting gak neko-neko di
luar sana.”
Inilah fenomena orang
tua yang tidak bertanggung jawab kepada anak mereka. Tapi Orang tua yang keras
mendidik anak mereka untuk Istiqomah menjadi muslim sejati banyak juga lho. Dan
orang tua kayak gini ni… yang jempolan alias is the best.
Tapi herannya para
ulama sepertinya tidak jengah dengan keadaan ini, atau jangan-jangan menikmati
tren hotpants seperti ini. (maaf kalau terlalu kasar). Kekesalan sering kita
rasakan, khususnya saya saat melihat reaksi cepat tapi tidak tepat para ulama
kita mengharamkan sesuatu yang yang mungkin tidak terlalu kritikal bagi kaum
muda muslim.
Sering terbesit dalam
pikiran, Apakah Hotpants HALAL bagi muslimah. Mungkin kiamat sudah dekat hal
yang HARAM di HALAL kan. Fenomena hotspants si celana syaiton hanya bisa
berhenti kalau ulama berani mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu fatwa haram
untuk hotpants. Atau hanya diam melihat kemaksiatan didepan mata merusak ahklak
kaum muda muslim.
“Akan datang sesudahku
penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan
ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu
daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai.”(HR.
Ath-Thabrani)
Lagi-lagi kita muak
dengan ibu-ibu yang memakai hotpants ke Mall. “Keabisan setok celana panjang
kali ya?? Sekarang, hotpants bukan hanya dipakai oleh anak remaja perkotaan
lho, dipedesaan seperti di Purworejo pun sudah banyak yang terjangkit wabah
hotpants, mulai dari anak SD, SMP, SMA, remaja khususnya ABG..”
“Ada
dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu
suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk
memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka
melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak
akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan
dari jarak sekian sekian”. (HR. Muslim)
Sudah saatnya ulama, aktivis dakwah peka dengan
persoalan moral yang tengah membelit masyarakat kita. Trend hotpants, ulama
jangan tidur terus!
Red : Fajar Iswanto dan dari beberapa sumber
Sekarang kagak tau lagi Gus antara setan dan manusia, dan pahak ayam dengan paha manusia, dan pelacur atau bukan. semua kayak setan kalau pake hotpants
BalasHapus