Alhamdulillah. Kita
panjatkan segala puji pada Allah dan kita meminta pertolonganNya. Seraya
memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwa dan dari
kejelekan amaliah. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka
tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan
jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah
salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya,
semuanya.
Allah SWT telah
menyiapkan segala kebutuhan manusia; bahkan semua kebutuhan makhluk-Nya. Tidak
ada satu pun makhluk kecuali telah Allah siapkan dan Allah sediakan apa yang
menjadi keperluan dan kebutuhan hidupnya.
Yang diperlukan
adalah upaya dan usaha untuk menjemput rezeki tersebut dengan cara yang Dia
gariskan. Dalam hal ini Allah telah menggariskan sejumlah pintu bagi manusia
untuk memperoleh rezeki yang halal dan barakah.
Seorang Muslim tidak
boleh berdiam diri, berpangku tangan, dan ongkang-ongkang kaki. Tidak boleh
dengan alasan ingin fokus beribadah ia malas bekerja dan mencari nafkah untuk
keluarganya. Tidak boleh pula dengan alasan tawakkal ia hanya berdiam diri
menunggu datangnya rezeki.
Allah menjamin rezeki
makhluk; apalagi rezeki manusia. Hanya saja, Allah juga telah mewajibkan
manusia untuk bekerja dan berupaya memburunya. Meminta-minta dan mengemis
kepada orang, sementara diri masih kuat dan mampu bekerja adalah aib yang
sangat dicela dalam agama. Sebaliknya siapa yang mau bekerja dan memergunakan
potensi yang Allah berikan padanya, ia akan mendapat apresiasi di sisi-Nya.
“Siapa yang mencari nafkah halal guna menjaga dirinya dari
meminta-minta, guna memenuhi kebutuhan keluarga, serta guna berbagi dengan tetangga,
maka ia datang pada hari kiamat dengan wajah laksana bulan di malam purnama.”
(HR Thabrani).
Nabi Muhammad SAW
juga mengajarkan kepada siapa pun yang ingin menunjukkan tawakalnya kepada
Allah dengan melihat kepada burung yang terbang berusaha untuk mendapatkan
rezeki-Nya.
“Andaikan kalian bertawakkal kepada Allah secara benar, tentu Dia akan
memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada
burung. Burung pergi (terbang) di waktu pagi dalam kondisi perut kosong, dan
kembali dengan perut yang kenyang.” (HR
Tirmidzi).
Beriman dan bertakwa
kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya..” (QS. Al-A’raf: 96).
Selanjutnya
beristighfar. Cara yang mudah, namun membutuhkan keyakinan dan keimanan yang
kuat adalah beristighfar dan meminta ampunan-Nya.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
"maka
aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun", (QS.
Nuh: 10)
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
"dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai".
(QS. Nuh: 12)
Kemudian memperbanyak
sedekah. Bersedekah tidak akan mengurangi harta, sebaliknya ia akan bertambah.
Karena yang demikian itu akan menjaga dan memancing turunnya rezeki Allah.
“Tidak berkurang harta karena sedekah.” (HR Tirmidzi).
Berikutnya adalah
bersilaturahim.
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan (diberkahi)
usianya, hendaknya menyambung tali silaturahim.” (HR Muslim).
Dan yang terakhir
adalah memperbanyak doa kepada Allah. Doa adalah senjata orang beriman. Manusia
adalah makhluk yang terbatas dan Allah yang memiliki kekuasaan Maha Luas.
Dengan berdoa, maka itu menunjukkan kelemahan kita untuk meminta pertolongan
kepada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar