Al-Hamdulillah,
segala puji bagi Allah yang dari-Nya semua nikmat berasal. Shalawat dan salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada baginda Rasulillah Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
“…Kupersembahkan
secercah risalah ini terkhusus untuk sang raja (sebagai seorang Ayah) ataupun
permaisuri (sebagai seorang Bunda) yang ingin menyaksikan sang putera mahkota
menjadi kesatria tangguh di arena kehidupan. Untukmu pula wahai pangeran muda
(sebagai seorang anak) yang ingin menapakkan kakinya di taman-taman surga...”
Ada Kami dalam
Kandungan. . .
Kami tercipta dari
sari pati tanah. Allah jadikan kami sebagai nutfah dalam rahim. Kami pun
menjelma menjadi segumpal darah. Selanjutnya menjadi segumpal daging. Allah
membalut tulang-tulang kami dengan daging. Terbentukilah kami dalam wujud
berbeda. Tibalah saatnya malaikat (atas kehendak dan perintah Allah) meniupkan
kami ruh agar menjadi manusia seutuhnya.
Firman Allah swt ,
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ
مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ
خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (QS.
Al-Mu’minun-14)
Menatap Indahnya
Dunia. . .
Kami terlahir dari
rahim seorang wanita yang penuh cinta. Dialah yang kemudian kami panggil dengan
sapaan “Bunda” secara naluri. Mata-mata memandang kami yang baru saja
menatap indahnya dunia.
Wahai Ayah dan
Bunda,.
Telah tiba saatnya
kami ramaikan bumi ini atas kehendak Allah. Wahai para orang tua muslim, tak
sadarkah kalian bahwa kehadiran kami adalah untuk menerbitkan kejayaan islam di
alam ini?
Berbahagia dan
bersyukurlah engkau wahai anak adam yang Allah titipkan kami pada kalian.
Lihatlah disana, Allah tak titipkan kami pada mereka. Padahal mereka begitu
mendambakan kehadiran kami. Mereka begitu sedih menunggu kedatangan kami.
Allah berfirman,
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ
“Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia
memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,.” (QS. As-syura: 49)
Allah berfirman,
أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا
وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
“Atau Dia
menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang
dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”.(QS. As-syura: 50)
Permata Hati
(Sejukkan Mata dan Jiwa). . .
Wahai para raja dan
permaisuri..
Adalah cinta dari
Allah ‘azzawajalla telah memperkenalkan kita di bumi nusantara. Adalah cinta
dari Allah telah mempertemukan kita di ufuk rumah. Adalah cinta dari Allah
telah mempercintakan kita di atas agama tauhid ini. Adalah cinta dari Allah
telah menjadikan kami permata hati yang istimewa. Adalah cinta dari Allah telah
menggelorakan letupan-letupan cinta kami pada kalian dan cinta kalian pada
kami. Dengan cinta-Nya pula kami mampu memekarkan kuncup-kuncup bahagia di
beranda rumah.
Allah berfirman:
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ
أَمَلا
“Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan..” (QS. Al-kahfi: 46)
Allah berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
“Dan orang-orang
yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami
dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa..” (QS. Al-furqan: 74)
Ada sejuta kebanggaan
yang menyemburat dalam jiwa ketika kalian bercanda dan bermain bersama kami.
Ada tawa pengikis lelah setelah engkau (wahai Ayah) berterik mentari di arena
kehidupan. Ada senyum merona yang tersungging di bibirmu (wahai Bunda) setelah
bergelut dan berkutat dengan pekerjaan rumah.
Percikan Api Ujian. .
.
Namun begitu wahai
Ayah dan Bunda yang kami cintai, kukabarkan pula bahwa kami adalah fitnah
(ujian) bagi kalian sebagai orang tua.
Allah berfirman,
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ
فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar.” (QS. At-taghaabun: 15)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya anak
bisa membuat seseorang menjadi bakhil, penakut, jahil dan bersedih”( Diriwayatkan
oleh al-Hakim (5284)
Setetes Embun
Penyejuk sekaligus Obat...
Wahai raja kami yang
shalih.
Terima kasih karena
engkau telah memilih seorang wanita yang berazzam kuat terhadap agama Tuhannya.
Melalui rahimnyalah kami terlahir lalu bisa menghirup segarnya aroma kehidupan.
“Ibu” . Dengan sebutan itulah kami memangilnya.
Wahai permaisuri kami
yang tercinta nan shalihah. .
Terima kasih karena
engkau dahulu menerima lamaran seorang laki-laki yang menyemburatkan pesona
ketakwaan dan berilmu syar’i. “Ayah” . Begitulah kami memanggilnya saat
ini.
Berbahagialah engkau
wahai para orang tua dengan shalat-shalat yang kalian tegakkan. Berbahagialah
dengan puasa-puasa yang kalian lakukan. Berbahagialah dengan uluran tangan
untuk bershadaqah kepada kaum yang membutuhkan. Berbahagialah pula karena amar
ma’ruf dan nahi munkar yang kalian tegakkan.
Kami hadiahkan hadist
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kalian,
“..Fitnah [ujian
bagi] seseorang itu terdapat pada istri, harta, anak, dirinya dan tetangganya.
Itu dapat ditanggulangi dengan berpuasa, shalat, shadaqah, melakukan amar
ma’ruf dan nahi munkar.” (Hadist riwayat Bukhari dan
Muslim dan Tirmidzi dari Hudzaifah)
Wahai raja dan
permaisuri..
Sekiranya sejenak
engkau tengok para salaf maka engkau akan tertegun. Mereka begitu mengiginkan
sejuta kebaikan dan keshalihan putra-putri mereka.
Salah seorang
diantara mereka berkata kepada anaknya:
“wahai anakku,
ayah banyak melakukan amal shalih ini adalah demi kebaikanmu.”
Said bin Musayyad
berkata:
“Setiap kali aku
shalat dan teringat anakku, aku bertambah semangat untuk memperbanyak shalat.
Karena ada riwayat yang menyebutkan bahwa Allah memelihara hingga tujuh
keturunan orang shalih.”
Pula, ada do’a para
malaikat turut mendo’akan seluruh keluarga orang-orang shalih.
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ
وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami,
dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada
mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri
mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana,.” (QS. Al-Mukminun: 8)
Pustaka Al-Futuh
Penulis : Fajar Iswanto
0 komentar:
Posting Komentar