Al-Hamdulillah,
segala puji bagi Allah yang dari-Nya semua nikmat berasal. Shalawat dan salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada baginda Rasulillah Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Tidak ada amalan
tertentu untuk menggait wanita atau pasangan yang Anda cintai. Islam sebagai
agama yang paripurna, yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Hikmah, tidaklah
mengajarkan umatnya amalan atau bacaan tertentu untuk mencari perhatian atau
simpati orang lain. Karena motivasi beramal yang dituntunkan dalam Islam adalah
motivasi yang sangat tinggi, motivasi balasan yang sangat mulia dan tiada tara
nilainya, itulah keridhaan Allah dan
surga. Bukan untuk tujuan picisan,
semacam menggait wanita, pasangan yang dicintai, atau tujuan dunia lainnya.
Bahkan Allah memberi
ancaman, orang yang beramal karena motivasi dunia, tidak akan mendapatkan
bagian di akhirat,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا
نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
(18) وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ
كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا (19(
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia
itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan
baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Isra: 18 - 19)
Sebagai orang yang
beriman, tentu saja kita tidak menginginkan amalan yang seharusnya bernilai
besar ini, hanya dibalas dengan sesuatu yang murah atau bahkan sepele
dibandingkan balasan akhirat. lebih-lebih, jika kemudian Allah mengancam orang
semacam ini dengan neraka.
Karena itu,
barangkali Anda pernah mendengar ada amal tertentu atau bacaan tertentu yang
manfaatnya bisa untuk meningkatkan aura tubuh dan menggaet simpati lawan jenis,
semua ini BUKAN bagian dari Islam, meskipun berkedok Islam. Semacam anggapan
bahwa membaca ayat tertentu di surat Yusuf akan bisa memikat hati lawan,
membaca doa pengasihan aura Yusuf, atau Al-fatihah bisa untuk pesugihan, dst.
Yakini bahwa itu bagian dari ilmu perdukunan (baca: pelet).
Untuk itu, kerap kita
jumpai amal dengan motivasi semacam ini banyak tersebar di kalangan masyarakat
yang gandrung dengan pengobatan alternatif, yang sejatinya adalah praktik
perdukunan. Bukti bahwa itu sejatinya perdukunan, dalam ritual pencarian aura
tersebut, doa pemikat ini dibaca 7 kali tanpa nafas. Sementara islam tidak
mengajarkan tindakan semacam ini, pada akhirnya, setan-pun mendukungnya.
Kendati pun
kemungkinan ada juga yang berhasil, namun perlu Anda perhatikan, sesungguhnya
keberhasilan itu bukan karena Allah ridha, atau Allah memperkenankan ibadah dan
doa Anda. Bukan, sekali lagi bukan
demikian. Akan tetapi itu semata-mata istidraj. Anda diujo (dibiarkan) agar
semakin sesat.
Lebih dari itu,
sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan Alquran untuk tujuan hina semacam ini.
Allah menurunkan Alquran untuk dibaca, dipelajari kandungan maknanya, dan
diamalkan.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ
لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah
kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran.” (QS. Shad: 29)
Demikian pula, dzikir
yang Allah ajarkan sejatinya adalah untuk mengagungkan nama Allah.
Oleh karena itu,
menggunakan ayat Alquran atau dzikir tertentu untuk tujuan selain itu,
hakikatnya adalah tindakan pelecehan dan penyalah-gunaan Alquran dan dzikir.
Tentu kita tidak ingin dikatakan sebagai manusia yang berani bersikap lancang
semacam ini.
Tapi keterangan ini
bukanlah bertujuan membuat Anda putus asa. Anda boleh berupaya untuk
mendapatkan apa yang Anda inginkan. Selama itu halal dan tidak ada pelanggaran
syariat, Anda dipersilahkan untuk mewujudkannya. Hanya saja, bukan dengan cara
mengorbankan amal shaleh semacam ini. atau dengan cara yang merupakan turunan
dari ilmu perdukunan.
Kita masih punya doa.
Allah Maha mendengar, Allah Maha memahami maksud Anda, Allah Maha Memahami
bahasa. Berdoalah, dan mintalah kepada Allah, minta apa yang Anda inginkan. Dan
jangan lupa, iringi doa Anda dengan amal shaleh. karena dengan amal ini akan
menambah peluang dikabulkannya doa Anda.
Kemudian penting
untuk kita perhatikan, sesuangguhnya Allah-lah Dzat yang paling paham dengan
jodoh yanng terbaik utk kita. Untuk itu, dalam urusan semacam ini, selayaknya
bentuk doanya sifat digantungkan kepada Allah. Karena itulah, dalam berbagai
urusan yang penting, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk
istikharah. Tata cara istikharah dapat Anda pelajari di:
0 komentar:
Posting Komentar