Faiz suka banget sama
grup band Armada, walaupun lagunya kadang-kadang “melo” tapi menurut Faiz,
Armada tuh “gue banget”. Hitsnya selalu menjadi hapalan wajib. Sampai hits
terbaru armada jadi ringtone hape Faiz. Dia pun selalu rajin mengikuti
perkembangan band favoritnya tersebut lewat fb. Faiz pun mengikuti gaya
rambutnya Rizal sang vokalis, hanya saja Faiz nggak berani ikutan gondrong
karena di sekolahnya, siswa lelaki dilarang keras berambut gondrong.
Lain lagi dengan
Dinda. Gadis manis yang selalu berjilbab cerah itu ternyata nge-fans berat sama
SuJu (Super Junior). Meskipun teman-teman ROHIS (Rohani Islam) -nya sudah
mengingatkan Dinda untuk tidak menonoton konser SuJu di Ancol akhir bulan lalu
tapi diam-diam Dinda pergi juga menonton. Itu pun tanpa sepengetahuan ayah dan
Ibu Dinda. Dinda berpamitan pada orangtuanya untuk menginap dalam rangka
belajar bersama di rumah salah seorang teman yang sudah dikenal orangtuanya.
Pulang dari konser
SuJu, Dinda terlihat murung. Dinda malah merasa tidak mendapatkan kepuasan
apa-apa. Berdesak-desakan dengan ELF (penggemar SuJu), menonton idolanya
bergaya di panggung, dan berusaha untuk fun menikmati hentakan musik, tapi
entah mengapa Dinda malah merasa semua itu sia-sia. Dinda malah merasa bersalah
telah berbohong pada kedua orangtuanya.
…Idolakanlah orang yang mendorong kita untuk selalu dekat dengan
kebaikan…
Fenomena
mengelu-elukan artis memang sebuah pemandangan yang tak asing terjadi. Memang
sih nggak melulu pelakunya kita-kita, yang masih remaja. Namun, polah
teman-teman kita yang pagi-pagi sudah menjadi penonton acara musik live di
televisi, seakan menjadi sebuah tren yang membenarkan kalau yang hobi
ngejar-ngejar idola itu ya kita para remaja. Nggak gaul kalau belum pernah
nonton live artis atau memfoto langsung sang idola. Sampai akhirnya banyak
teman kita yang katanya sedang mencari jati diri dengan mengidolakan seseorang,
kemudian sama sekali kehilangan jati dirinya karena meng-copy paste
habis-habisan sang idola.
Idola memang
diperlukan dalam pengembangan kepribadian seseorang. Karena, manusia pada
dasarnya memang membutuhkan panutan yang bisa menjadi cermin saat harus
menentukan apa yang harus dipilih. Punya idola memang naluriah tetapi mencari
dan menetapkan siapa idola kita, juga harus benar-benar sosok yang luar biasa
yang bahkan lebih mulia dari kita manusia biasa. Jangan sampai idola kita
tersebut malah membuat kita menjauhi kebenaran, semakin dekat dengan keburukan,
bahkan membuat kita lalai dari Allah SWT.
…Mengidolakan Rasulullah tidak akan membuat kita ilfil (ilang
feeling), justru akan membuat kita lebih semangat berbuat kebaikan…
Jangan sampai kita
terjebak pada kekaguman kita pada sang idola kemudian melakukan hal negatif
seperti yang dilakukan oleh Dinda yang berbohong pada orangtuanya. Juga jangan
mengidolakan orang yang mendorong kita atau membiarkan kita melakukan tindakan
yang buruk.
Oleh karena itu,
idolakanlah orang yang mendorong kita untuk selalu dekat dengan kebaikan bahkan
yang pertama kali konsisten melakukan kebaikan tersebut. Maka, tentu tidak ada
pilihan yang terbaik kecuali Rasulullah SAW. Soalnya, tentu kita tidak
mengetahui seorang pun yang menyamai Rasulullah dalam hal kebaikan dan teladan
untuk selalu taat kepada Allah SWT. Mengapa harus kita harus tahu siapa dan
bagaimana idola kita? Sebab, Allah SWT bertitah gini, Sobat:
وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
“Dan janganlah
kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati; semua itu akan dimintai
pertanggungjawaban.” (Qs Al-Israa:36)
Insya Allah,
mencintai dan mengidolakan Rasulullah tidak akan membuat kita ilfil (ilang
feeling) seperti yang dialami Dinda selepas nonton konsernya SuJu. Mengidolakan
Rasulullah SAW justru akan membuat kita lebih semangat berbuat kebaikan.
Mengikuti Rasulullah SAW juga akan membuat hati kita berbunga-bunga selalu
karena akan banyak orang yang juga semakin mencintai kita karena pribadi kita
yang semakin mempesona. [Prima Arina/voa-islam.com]
0 komentar:
Posting Komentar