Al-Hamdulillah,
segala puji bagi Allah yang dari-Nya semua nikmat berasal. Shalawat dan salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada baginda Rasulillah Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Jika kita mengetahui
keberadaan roh–apakah di jasad, di langit, atau di bumi–apakah kemudian kita
akan menjadi semakin rajin beribadah, atau kita menjadi semakin takut kepada
Allah? Jika yang ditanyakan “Apakah roh orang yang zalim juga disiksa?”,
mungkin bisa kita katakan bahwa pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan yang
wajar karena, boleh jadi, jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menambah
ketakwaan kita. Namun, tentunya tidak bermanfaat jika pertanyaan tentang
keberadaan roh ini terkait dengan pemahaman yang salah di masyarakat. Oleh
karena itu, Allah mencela sikap orang Yahudi yang bertanya tentang roh,
sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra`, ayat 85.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ
مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا
“Dan mereka
bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra' : 85)
Kedua, dari
penjelasan di atas, bukan berarti bahwa para ulama tidak membahas masalah
tempat roh setelah orangnya meninggal. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar
menjelaskan posisi roh setelah terpisah dari jasad (dalam buku Al-Yaumul Akhir,
hlm. 102), dengan rincian sebagai berikut:
a). Roh para nabi.
Roh mereka berada di
tempat tertinggi, bersama para malaikat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, pada detik-detik wafatnya, mengatakan, “Ar-Rafiiqul a’la (kumpulkanlah
aku bersama sahabat terbaik yang berada di atas).”
b). Roh para syuhada.
Roh mereka berada di
tembolok burung-burung hijau di surga. Burung ini memiliki sarang yang
menggantung di bawah ‘Arsy, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih riwayat
muslim.
c). Roh orang mukmin
yang saleh.
Roh mereka berada di
tembolok burung (bukan burung berwarna hijau) yang bergelantungan di
pohon-pohon surga, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad yang
dinilai sahih oleh Al-Albani.
d). Roh ahli maksiat
(orang yang gemar bermaksiat).
Roh mereka berada di
tempat mereka mendapat siksaan.
-
Roh pezina berada di suatu lubang seperti tanur; bagian atasnya sempit, dan
bagian bawahnya longgar. Dari bawah tanur ini dinyalakan api, kemudian mereka
berlomba-lomba berebut naik ke atas.
-
Roh orang yang makan hasil riba berada di sungai darah; dia berenang, berusaha
menepi. Ketika hampir sampai ke tepi, dia dilempari batu, kemudian dia berbalik
lagi ke tengah.
-
Roh tukang bohong akan digantung, kemudian mulutnya dirobek sampai ke tengkuk.
Semua ini disebutkan
dalam hadis sahih yang diriwayatkan Bukhari.
e). Roh orang kafir.
Roh mereka disiksa di
alam kubur, dengan siksaan yang pedih. Dia dipukul dengan gadha oleh sosok
makhluk yang buta lagi tuli. Andaikan gadha itu dipukulkan ke gunung, niscaya
gunung tersebut akan menjadi tanah. Ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis
riwayat An-Nasa’i. Allahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar